Hallo
semuanyaa..
Haduhh
ini kayaknya postingan pertama aku lagi setelah sekian lama fakum karna
lagi-lagi untuk memenuhi urusan perkuliahan, karena kemarin setelah selesai
ujian Lab langsung cuss dinas di rumah sakit di beberapa rumah sakit di
Gorontalo. Sebenarnya waktu sebelum dinas itu punya keinginan kalau nanti sudah
dinas di rumah sakit blog akan tetap di update sama cerita-cerita seru seputar
hari-hari aku waktu lagi dinas, tapi kayaknya benar-benar tidak bisa,
sebenarnya bukannya tidak bisa tapi untuk membagi waktu dinas, askep, dan waktu
istirahat itu membuat waktu kosong aku sempit banget, yah boro-boro mau
menulis, untuk membereskan kamar tidur saja waktunya sempit, belum lagi dinas
kemarin itu bertepatan sama bulan ramadhan, dan rumah sakit tempat aku dinas
itu jauh, butuh 30 menit kalau naik motor dengan kecepat yang terbilang Laju.
Dan karena ini tulisan aku setelah seminggu lebih free gak melakukan kegiatan
apa-apa soal perkuliahan akhirnya aku sempatin diri untuk menulis disini, yah
lebih tepatnya curhat lagi wkwkwk...
Jadi
karna dinas aku sudah lewat aku gak akan cerita soal kegiatan aku di rumah
sakit waktu itu, tapi soal perubahan yang aku dapatkan setelah dinas, salah
satunya perubahan yang sering di sebut-sebut sama orang-orang di sekitar
tentang penampilan aku yang mulai terlihat lebih berisi di banding sebelum aku
dinas, pertanyaannya kenapa bisa malah lebih terlihat berisi padahal keseharian
kita banyak tekanan kita harus bikin askep dan di setor ke Intruktur dan
apalagi kita menjalankan ibadah puasa pada waktu itu.. pertanyaan demi
pertanyaan, dan dugaan-dugaan yang bikil ilfil sampai timbul rasa jengkel
dengan orang-orang yang suka kaget pas ketemu selalu komentarnya soal perubahan
berat badan, padahal nih yah ini perubahannya kayak gak drastis banget, naik
aja cuman bisa naik 2kg, tapi di komentarin masyaallah.. seandainya kalau aku
tinggal di korea sana yang notaben perempuannya selalu berlomba-lomba bagaimana
supaya bisa terlihat cantik maka tidak bisa di bayangkan bagaimana stresnya aku
memikirkan bagaimana agar bisa dapet duit untuk bisa secantik apa yang orang-orang
ingin liat dari aku..
Jadi
bingung sendiri sebenanrnya dengan pembahasan kali ini, aku jadi kasihan sama orang-orang
yang mengalami diskriminatif terhadap tubuh mereka, mereka merasa tidak puas
dengan apa yang ada pada diri mereka. Hal ini bisa terjadi kalau lingkungan
selalu mengharuskan seseorang yang sempurna. Aku pernah mengalami kasus
deskriminatif terhadap tubuh aku, dan sampai sekarang orang yang selalu memberi
komentar seputar wajah aku dll masih nangring manis di sekitar aku, dia teman
kuliah dan kita sekelas. Ini mungkin dia yang otaknya hanya terisi sesuatu yang
selalu tergambar wanita-wanita indah, makanya jika ada sesuatu yang tidak
sesuai menurut dia akan dia komentarin, misalkan bagian tubuh kamu yang kurang
menonjol seperti hidung pesek, muka kamu terlalu bulat, payah. Kata-kata yang
cuman cocok di ucapkan sama laki-laki bejat sih sebenarnya, meskipun dia sering
mengatakan kalau kata-katanya itu dalam konteks bercanda, bagaimana jika
seandainya ada seorang yang benar-benar tersinggung sampai suatu ketiga dia
akan berusaha untuk mencari cara bagaimana dia menyempurnakan dirinya hanya
karna komentar orang padanya..
Aku
jadi makin bingung lagi disini, kenapa selalu ada orang yang hanya bisa melihat
kekurangan seseorang terus memberikan komentarnya yang menjurus ke melecehkan,
padahal mau sebagai mana jeleknya manusia, tetap mempunyai rasa percaya diri
yang tinggi, hanya saja kalau ada yang mendeskriminasi akan secara otomatis dia
akan berfikir keras tentang bagaimana dia akan merubah dirinya sesuai dengan
apa yang di inginkan orang-orang di sekitar dia dan inilah yang membuat
orang-orang gak menjadi diri sendiri dan terkesan munafik. Di sini aku makin
bersyukur karna aku gak termakan sama hal-hal yang mendeskriminasi apalagi
sampai memaksakan diri untuk menjadi diri yang di inginkan sama beberapa orang
yang terbilang bukan siapa-siapanya, meskipun kadang aku risih banget sama
komentar-komentar negatif, tapi hanya sekedar risih, karna makin risih lagi
sebenarnya kalau sampai aku termakan sama komentar-komentar orang tersebut apalagi
sampai memaksakan untuk mengubah jati diri menjadi orang lain hanya demi
pergaulan yekan.
Berbicara
soal deskriminasi nih, aku mulai ingat lagi pas awal masuk kuliah, di
semester-semester awal aku memang banyak diammnya, mungkin ada yang mengagap aku
sedikit dungu karna jarang bersuara jika ada diskusi, dan waktu mulai berjalan
ada yang berfikir mungkin aku tidak mampu dan sempat mengalami yang namanya gak
di anggap, tapi lambat laun aku mulai menampakan diri dengan mulai berbicara di
tiap diskusi dan akhirnya orang yang mendeskriminasi aku sekarang menjadi teman
untuk bikin tugas kuliah bersama dan kalau melihat lagi kebelakang sih ada
beberapa tindakan deskriminatif yang pernah terjadi pas masa sekolah antara aku
sama guru juga wkwk guru yang suka pilih kasih sama anak pegawai dibanding aku
yang anak seorang pedagang, pernah. Tapi dari situ kita harus meningkatkan
kuliatas biar gak sampai kena deskriminasi lagi. Tindahakan deskriminasi ini
memang hakikatnya bukan hal yang mudah untuk benar-benar di hapus dalam
kehidupan sosial, ini di karenakan budaya dan etis masing-masing orang mungkin
berbeda, tetapi sangat di butuhkan kesadaran setiap individu sih, karna saling
menghargai itu penting bangett..
Aku
cukup prihatin memang, ini karna jiwa menghargai dari tiap orang yang
benar-benar kurang makanya sering timbul masalah deskriminasi. Dan kayaknya
masalah deskriminasi ini paling banyak kayaknya di daerah Asia, bukannya gimana
yaa, ini contohnya indonesia, mungkin di kota yang sudah maju tingkat
deskriminasinya sudah jarang, tapi bagaimana dengan daerah-daerah yang masih
terbelakang, bukan lagi kadang sih tapi sering karena masih adanya pengaruh
yang kuat pada generasinya sebelumnya. Adapun korea yang disini memang tingkat
deskriminasi paling tinggi menurut aku karna kelas kecantikan mereka itu memang
beda atau terlalu tinggi, bahkan idol yang debut dengan tampang biasa saja
mereka protes katanya perlu visual untuk bisa dikenang, kemampuan itu nomor
dua. Duh ngerii!!
Yaudah
karna aini pembahasannya sudah sampai nyebut-nyebut idol korea segala mending
sampai disini dulu dan terima kasih yang sudah membaca..